PENYAKIT KEPUTIHAN : GEJALA, PENYEBAB, FAKTOR RISIKO DAN PENGOBATAN
kewanitaan. Saat wanita alami ini, cairan yang diproduksi oleh kelenjar vagina dan juga leher rahim mengeluarkan sel mati dan bakteri, maka vagina tetap terlindung dari infeksi.
Penyakit keputihan atau Fluor Albus sendiri disebabkan infeksi atau peradangan pada alat kelamin dan
umumnya diderita oleh wanita. Hal ini disebabkan adanya infeksi organisme seperti bakteri, virus, dan dapat juga disebabkan oleh karena pengaruh bahan kimia seperti cairan, atau krim yang digunakan di daerah organ intim. Dalam beberapa kasus ditemukan pula keputihan ini disebabkan oleh sel yang ditularkan melalui pasangan seksual.
Keputihan normal sejatinya terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi. Ibu hamil kemungkinan akan lebih sering mengalami keputihan akibat perubahan hormon. Ketika seorang wanita
mulai memasuki masa menopause, barulah keputihan akan berkurang.
Berhati-hatilah bila cairan keputihan mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau. Kondisi ini dapat
menjadi tanda keputihan yang tidak normal oleh karena infeksi atau kelainan pada organ reproduksi wanita.
| Baca juga : Cara alami mengatasi keputihan bau amis
Khasiat Gurah V dan Bio Aura:
Mengatasi keputihan tidak normal
Menghilangkan bau tak sedap organ intim kewanitaan
Mengatasi gatal-gatal pada organ intim kewanitaan akibat keputihan
Mengencangkan kembali otot-otot kewanitaan
Mengembalikan keperawanan
Meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri
Meningkatkan stamina
IZIN BPOM : - GURAH V POM TR 163 397 441
- BIO AURA POM TR 163 394 901
IZIN UKOT DINKES RI No. 503/1259/2016/2
BERSERTIFIKAT HALAL DARI MUI
Aturan Pakai:
Pengobatan: 3x sehari @ 2 kapsul setelah makan. diminum secara bebarengan
- Tidak
berwarna dan berwarna putih. - Tidak
berbau dan tidak mengeluarkan bau menyengat. - Meninggalkan
bercak kekuningan di celana dalam. - Tesktur
cairan keputihan dapat berubah tergantung dari siklus menstruasi.
- Cairan
keputihan cenderung berwarna, bau, dan ada tekstur dari biasanya. - Cairan
keputihan keluar lebih banyak dari biasanya. - Keluar
darah setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid.
- Gatal
pada area kewanitaan. - Nyeri
di panggul ataupun ketika buang air kecil. - Rasa sensasi
terbakar di sekitar vagina
Keputihan yang dialami setiap wanita pasalnya berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang keluar
hingga warna serta tekstur cairan. Untuk normalnya setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Selain karena perubahan hormon, keputihan akan normal keluar bila wanita mendapat rangsangan seksual, sedang menyusui, ataupun sedang mengalami stres.
Keputihan tidak normal bisa merupakan gejala penyakit, dimulai dari infeksi jamur hingga kanker
serviks. Di bawah ini adalah beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab cairan putih ini menjadi berbahaya, berikut tanda-tandanya:
Vaginosis bakterialis bisa membuat cairan putih ini berubah warna menjadi putih, abu-abu, atau kuning yang disertai dengan bau amis, gatal atau perih, kemerahan, dan pembengkakan pada vagina.
Infeksi jamur
Ciri-cirinya meliputi tekstur yang kental, berwarna putih, menggumpal seperti susu kental, disertai
gatal, bengkak, dan rasa sakit di sekitar vagina. Nyeri akan makin terasa pada saat berhubungan seksual.
Trikomoniasis
Gonore menimbulkan cairan putih ini berwarna kuning atau kebau-abuan yang disertai nyeri panggul,
perdarahan di luar siklus haid, dan keluarnya urine tanpa disadari.
Kanker
Kanker serviks dan kanker endometrium dapat menyebabkan cairan putih ini berwarna cokelat atau merah yang disertai nyeri panggul dan perdarahan pada vagina. Selain itu, penyakit radang panggul, vaginitis, klamidia, penggunaan obat tertentu, serta kebiasaan menggunakan cairan pembersih vagina juga bisa menyebabkan kondisi tidak normal.
Ada beberapa faktor yang membuat seorang wanita rentan alami infeksi vagina dan menimbulkan keputihan, antara lain:
- Konsumsi
pil KB - Menderita
penyakit diabetes. - Melakukan
hubungan seksual tanpa kondom dan sering gonta ganti pasangan. - Menurunnya
sistem imun kekebalan tubuh, misalnya penyakit HIV. - Terdapat
iritasi di area dalam atau sekitar vagina. - Menipisnya
dinding vagina akibat menopause. - Memakai
sabun atau losion yang mengandung parfum atau pewangi yang berbahaya.
Baiknya bila kamu mengalami hal seperti di atas, konsultasikan kepada dokter ahlinya, agar tidak
salah dalam menjalani pengobatanan.
Pengobatan keputihan
Penyakit keputihan
Gejala keputihan
Cara mengobati keputihan
Obat keputihan
Terapi keputihan
Pengobatan herbal keputihan
Jenis-jenis keputihan
Cara mencegah keputihan
Test keputihan
Keputihan berbau
Keputihan pada wanita hamil
Keputihan abnormal
Efek samping pengobatan
keputihan
Penyebab keputihan
Komplikasi keputihan
Kesehatan reproduksi dan
keputihan
Disclaimer: Hasil dapat berbeda dari masing-masing individu.