PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS ATAU RAJA SINGA - Pilihan Optima

Cuma ini yang di lihat

PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS ATAU RAJA SINGA

Sifilis (Raja Singa) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.

Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) atau biasa disebut raja singa sebagai nama lainnya. Tanpa penanganan, maka sifilis bisa memberikan komplikasi yang serius. Jika penanganan terhadap sifilis tepat, maka mengobati sifilis untuk sembuh total akan mudah.

Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak organ otak, jantung, dan beberapa organ lain. Pada wanita hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian bayi. Oleh karena itu, semakin dini diagnosis dan pengobatannya, semakin mudah sifilis disembuhkan.
Gejala Sifilis
Gejala sipilis atau sifilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:

· 
Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.Gejala pada kondisi ini umumnya muncul berupa luka dengan 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya memakan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.

· 
Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki. Ditambah dengan penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian dan demam umumnya menjadi contoh gejala lain yang dialami pengidap. Segera tangani sifilis sekunder dengan tepat, agar infeksi tak berlanjut ke tahap berikutnya.  

·
  Sifilis laten 
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.Sifilis laten terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tidak ditangani, sifilis laten akan berubah menjadi sifilis tersier.

·  Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.Sifilis tersier merupakan sifilis yang paling berbahaya. Gejala yang dialami akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis. Sifilis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati. Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.

·   Sifilis Kongenital
Jika sifilis terjadi kepada wanita hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular.Infeksi bisa ditularkan kepada janin jika seorang wanita hamil mengidap sifilis. Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sifilis sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan. Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi. Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.
Baca juga : penyakit herpes genital

Penyebab Sifilis 
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita.Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual. Umumnya, penyebaran akan penyakit sifilis melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui cairan tubuh pengidapnya, yaitu darah selain dari hubungan intim. 

Diagnosis Sifilis 
Untuk mengetahui seseorang menderita sifilis, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan pengambilan cairan luka. Tes darah untuk mengetahui adanya antibodi untuk melawan infeksi, sementara pemeriksaan cairan luka guna mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis (sipilis).

Pengobatan Sifilis
Bagi sifilis primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik melalui pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Untuk sifilis tersier dan sifilis pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus. Pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembuh dengan total, setelah menjalani pengobatan antibiotik. Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal.Sifilis dapat diatasi dengan antibiotik penisilin. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.

Pencegahan Sifilis 
Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini. 

Cara agar terhindar dari penyakit sifilis, yaitu:

·  Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang;
·  Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan
hubungan seksua
·  Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam
jangka waktu lama;
· Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit
kelamin yang dialami bersama pasangan; dan
· Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan
seksual dengan orang yang tidak dikenal.

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, kini, semua informasi kesehatan ada di genggamanmu!


Disclaimer: Hasil dapat berbeda dari masing-masing individu.